Senin, 13 Januari 2014

Kamus Istilah Biologi



Abiotik : Benda mati.
Abisal : Pembagian bioma air laut dengan kedalaman daerah lebih dari 2000 meter.
Adaptasi : Penyesuaian diri suatu organisme terhadap lingkungan tempat hidupnya.
Aerobik : Bakteri (dan sel lain) yang melakukan pernafasan dengan menggunakan oksigen bebas.
Agen : Bibit penyakit.
Akinet : Sel yang mengalami penebalan dinding, ukurannya membesar dan didalamnya terdapat spora (endospora).
Alogami : Penyerbukan yang terjadi jika serbuk sari berasal dari bunga pohon lain yang sejenis.
Altituda : Letak suatu daerah bardasarkan tingginya dari permukaan air laut.
Amitosis : Proses pembelahan sel secara langsung tanpa melalui fase pembelahan sel tertentu.
Anaerobik : Bakteri (dan sel lain) yang melakukan pernafasan tanpa memerlukan oksigen bebas.
Anemogami : Penyerbukan yang diperantarai oleh angin.
Angiospermae : Tumbuhan biji terbuka.
Anteridiofor : Tangkai anteridium.
Anteridium : Organ pembentuk sel kelamin jantan (spermatozoid) pada tumbuhan paku atau lumut.
Antibodi : Zat yang dibentuk dalam darah untuk memusnahkan bakteri/kuman.
Antigen : Zat yang dapat merangsang pembentukan antibodi jika diinjeksikan ke dalam tubuh.
Antitoksin : Zat pelawan antigen (benda asing yang masuk tubuh).
Antropogami : Penyerbukan yang dibantu oleh manusia; disebut juga penyerbukan sengaja atau buatan.
Aplanospora : Spora yang tidak memiliki flagela.
Arkegonium : Bagian tubuh tumbuhan yang berfungsi untuk alat reproduksi; menghasilkan sel gamet betina (Ovum).
Autogami : Penyerbukan sendiri.
Autotrof : Organisme berklorofil yang mampu mengubah zat anorganik menjadi zat organik.
Avitaminosis : Penyakit yang disebabkan kekurangan vitamin.
Badan kutub (polar body) : Produk meiosis seluler haploid yang tidak fungsional, selain oosit.
Bakteri (bacterium) : Mikroorganisme bersel tunggal yang tidak memiliki inti sel sejati.
Basidiokarp : Tubuh buah yang merupakan tempat tumbuhnya basidium dalam Basidiomycota.
Basidiomycota : Jamur makroskopik.
Basil (bacillus) : Bakteri berbentuk batang.
Batial : Pembagian bioma air laut dengan kedalaman daerah 200 – 2000 meter.
Beri – beri : penyakit yang disebabkan kekurangan vitamin B.
Bibit Unggul : Bibit hasil seleksi secara buatan yang mempunyai sifat – sifat sesuai dengan keinginan kita.
binomial nomenklatur : Penamaan jenis (spesies) dengan menggunakan dua nama.
Biodiversitas : Keanekaragaman hayati.
Biogenesis : Teori yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup.
Bioma : Sekelompok makhluk hidup yang menempati daerah luas di permukaan bumi.
Biosfer : Lapisan bumi yang dihuni oleh makhluk hidup.
Bioteknologi : teknologi yang menggunakan makhluk hidup untuk menghasilkan produk yang berharga bagi manusia.
Biotik : Makhluk hidup, benda hidup.
Blastokist (blastocyst) : Embrio mamalia saat memasuki dinding uterus.
Blastomer (blastomere) : Salah satu sel hasil pembuahan sel telur di tahap awal.
Blastula : Bola sel berongga yang dihasilkan dari pembelahan sel tahap awal pada perkembangan embrio.
BOD (Biological Oxygen Demand) : Kebutuhan oksigen secara biologis.
Brakte (bractea) : Salah satu bagian bunga, yaitu daun pelindung yang berfungsisebagai penarik perhatian serangga penyerbuk.
Bryophyta : Divisi lumut daun.
Cagar alam : Upaya pelestarian semua sumber daya alam yang ada untuk tidak dimanfaatkan agar terjaga kelestariannya.
Carolus Linnaeus : Tokoh yang mencetuskan system penamaan spesies dan penamaan berbagai macam tumbuhan.
Charles Darwin : Pelopor sistem klasifikasi berdasarkan filogeni.
Chlamydomonas : Contoh dari chlorophyta bersel tunggal yang dapat bergerak.
Chlorella : Contoh dari chlorophyta bersel tunggal tidak dapat bergerak.
Chlorophyta : Alga Hijau.
Chrysophyceae : Alga Cokelat-Keemasan.
Chrysophyta : Alga Keemasan.
Ciliata : Protista bersel satu yang permukaan tubuhnya memiliki banyak rambut getar (silia).
Ciri poligenik (polygenic trait) : Ciri fenotipe yang dipengaruhi beberapa gen.
Coniferophyta : Tumbuhan pembawa kerucut, karena alat reproduksinya berbentuk kerucut (strobilus).
Culex : Sejenis nyamuk rumah yang menyebarkan larva cacing Filaria penyebab penyakit kaki gajah.
Cyanobacteria : Alga Hijau-Biru.
Cyanophyta : Alga Biru.
Cycas rumphii : Pakis haji.
Degenerasi : Penyusutan (tidak tumbuh sempurna).
Dekomposer : Mikroorganisme yang berperan menguraikan zat – zat sisa organik.
Denitrifikasi : Proses pengubahan amonium menjadi nitrogen bebas di udara oleh bakteri.
Detritivor : Hewan pemakan hancuran/serpihan sisa bahan – bahan organik.
Deuteromycota : Jamur tak tentu.
Dihibrid : Dua sifat berbeda.
Dikotil : Dua kotiledon atau dua daun lembaga/kotil pada biji.
Diploid : Kromosom yang berpasangan.
Dislokator : Sel dinding, yaitu sel yang berasal dari hasil pembelahan sel generatif pada Gymnospermae.
Divisi : Merupakan tingkatan takson yang menghimpun beberapa kelas yang memiliki persamaan ciri – ciri.
DNA (Deoxyribonucleic acid) : Asam nukleat yang digunakan untuk menentukan hubungan kekerabatan makhluk hidup.
Dominan : sifat yang muncul pada suatu organisme.
Ekosistem : Suatu sistem yang di dalamnya terdapat interaksi antara komponen biotik dan abiotik.
Eksplan : Pertumbuhan tumbuhan di luar tubuh dengan media kultur.
Ekstensifikasi Pertanian : Usaha memperluas lahan pertanian sehingga hasil yang diperoleh makin meningkat.
Embrio : Individu baru hasil pembuahan.
Embriogeni : Penyuburan lingkungan perairan.
Emigran : Orang yang meninggalkan tanah airnya dan pergi ke Negara lain untuk menetap.
Endemik : Hanya berada di satu kawasan atau daerah.
Endosperma : Cadangan makanan.
Endospora : Spora yang terbentuk dalam sel induk sendiri.
Entomogami : Penyerbukan yang diperantai oleh serangga.
Epididimis : Anak testis.
Epiteka : Tutup sel pada diatom.
Eukariot : Organisme yang bermembran inti.
Eukariotik : Sel organisme yang bahan intinya diselubungi oleh membran inti.
Evolusi : Perubahan struktur alat tubuh organisme yang berlangsung sedikit demi sedikit dalam waktu yang lama.
Fasciola : Cacing hati.
Fenotipe : Sifat yang tampak.
Fertil : Subur.
Fertilisasi : Peleburan sel telur dengan spermatozoid (pembuahan).
Fetus : Janin yang sudah memperlihatkan bagian – bagian tubuh dengan jelas atau sempurna.
Fikoeritrin : Pigmen merah laut air yang terdapat pada kloropas Rhodophyta.
Fikosianin : Pigmen biru laut air yang terdapat pada kloropas Rhodophyta.
Filial : Anak keturunan / generasi.
Filogeni : Sejarah evolusi makhluk hidup.
Flagela : Tonjolan berbentuk cambuk pada sutu sel yang berguna untuk alat gerak.
Flagellata : Golongan hewan bersel satu yang bergerak dengan menggunakan bulu cambuk.
Formalin : Bahan pengawet organ tubuh, binatang, atau mayat.
Fosil : Sisa – sisa makhluk hidup yang sudah membatu.
Fotik : Daerah yang dapat ditembus cahaya dalam bioma air.
Fragmentasi : Cara perkembangbiakan suatu organisme dengan jalan memotong tubuh menjadi beberapa bagian dengan setiap potongan tubuhnya dapat tumbuh menjadi individu baru.
Galur murni : Keturunan yang masih memiliki sifat asli.
Gamet : Sel kelamin.
Gametangium : Gonad pada tumbuhan.
Gastrodermis : Lapisan kulit yang berfungsi sebagai usus.
Gastrovaskuler : Usus yang berfungsi sebagai pengedar makanan.
Gen : Faktor pembawa sifat keturunan dari suatu individu.
Generatif : Perkembangbiakan secara kawin.
Genotipe : Sifat yang tidak tampak dari luar.
Gizi : Zat makanan, komponen penyusun bahan makanan yang diperlukan tubuh untuk pertumbuhan dan perkembangan serta manjaga kesehatan tubuh.
Gnetum gnemon : Melinjo.
Gonad : Sel induk pembentuk sel kelamin.
Guano : Pupuk yang berasal dari kotoran burung atau kelelewar yang mengandung fosforus tinggi.
Gymnospermae : Tumbuhan biji terbuka.
Genetika : Cabang biologi yang mempelajari tentang pewarisan sifat.
Habitat : Tempat hidup suatu organisme mulai dari lahir, berkembang biak, sampai mati.
Haploid : Kromosom yang tidak berpasangan.
Herbivora : Hewan pemakan tumbuh – tumbuhan.
Hermafrodit : Organ pembentuk sel kelamin jantan dan betina yang terdapat dalam satu tubuh.
Heterozigot : Pasangan gen yang tidak sama.
Hibrid : Hasil perkawinan antara dua individu yang mempunyai sifat beda.
Hibridisasi : Persilangan dari populasi yang berbeda.
Hidrofit : Tumbuhan yang hidup di dalam air.
Hidrogami : Penyerbukan yang diperantarai oleh air.
Hifa : Benang – benang jamur.
Higiene : Upaya pengelolaan kesehatan yang mengarah pada usaha kesehatan individu.
Higrofit : Tumbuhan drat yang hidup di tempat lembab.
Homologi : Sama bentuk dan struktur karena berasal dari asal – usul yang sama.
Homozigot : Pasangan gen yang sama.
Hospes : Inang.
Implantasi : Proses penempelan zigot pada dinding rahim.
Imunisasi : Upaya menambah kekebalan tubuh terhadap penyakit dengan serum / vaksin.
Indusium : Tonjolan daun yang melindungi sorus pada tumbuhan paku.
Insektisida : Obat pembunuh serangga.
Inseminasi : Kawin suntik.
Intensifikasi Pertanian : Usaha peningkatan cara bertani dari yang tradisional ke cara yang lebih modern sehingga dapat meningkatkan hasil yang diperoleh.
Interferon : Protein khusus yang dihasilkan tubuh yang dapat mencegah infeksi virus.
Intermediat : Sifat yang bersama – sama pada suatu organisme.
Inti sel (nucleus) : Bagian sel eukariot yang dilingkupi membran inti dan berisi kromosom.
Intron : Bagian gen yang tidak menyandi. Sebagian besar gen eukariot terdiri dari sekuens DNA intron dan ekson yang berselang seling.
Inversi (inversion) : Kondisi genetis ketika segmen kromosom mengalami rotasi 1800 dari orientasi linear aslinya.
Isogami : Bentuk dan ukuran sel kelamin jantan dan betina sama.
James Watson : Tokoh yang menemukan struktur DNA dan RNA.
Jamur : Organisme eukariotik dan tidak berklorofil.
Jantan : Alat sel kelamin yang menghasilkan sperma.
Jantung Koroner : Penyakit yang disebabkan oleh adanya penyempitan pembuluh darah jantung.
Jaring – jaring makanan : Peristiwa memakan dan dimakan yang digambarkan dalam bentuk jaring – jaring yang saling berhubungan.
Junk Food : Makanan sampah yang tidak baik untuk dikonsumsi.
Kalaza : Bagian dasar bakal buah pada Angiospermae.
Kapsid : Selubung virus yang tersusun atas protein.
Kapsomer : Suatu unit protein penyusun kapsid.
Karnivora : Hewan pemakan daging.
Knidoblas : Sel – sel beracun pada ubur – ubur.
Kodominan : Persilangan monohibrid dominant tak penuh.
Konjugasi : Perkembangbiakan makhluk hidup yang belum jelas alat kelaminnya.
Konseptakel : Tempat anteridium / arkegonium pada Fucus.
Konservasi : Upaya pelestarian sumber daya alam.
Kopulasi : Penyimpanan sel sperma dari alat kelamin jantan ke dalam alat kelamin betina.
Korion : Kantong embrio.
Kormus : Tumbuhan yang memiliki akar, batang, dan daun sejati.
Korola : Mahkota bunga / tajuk bunga.
Kromonema : Benang kromosom.
Kromosom : Pembawa gen.
Labium : Bibir.
Lactobacillus bulgaricus : Bakteri untuk membuat yoghurt.
Ladybird : Sejenis kepik yang merupakan predator alami bagi serangga hama.
Larva : Tingkat kehidupan suatu hewan sesudah menetas dari telur.
Lembar fotosintesik : Pada bakteri terdapat pelipatan membran sel ke arah sitoplasma.
Letal : Dapat mengakibatkan kematian.
Limnetik : Daerah yang terbuka dan dapat ditembus cahaya matahari.
Lingkungan : Abiotik membentuk suatu kesatuan.
Lipida : Lemak.
Lisozim : Enzim penghancur pada virus.
Lokus : Letak suatu gen pada kromosom.
Lotik : Ekosistem yang airnya mengalir.
Lumbricus sp. : Cacing tanah.
Lumut Kerak : Hubungan simbiosis antara jamur dan alga.
Malakogami : Penyerbukan yang diperantai oleh siput.
Malnutrisi : Penyakit yang disebabkan kekurangan zat makanan tertentu.
Megaspora : Spora yang berukuran besar, terbentuk di dalam megasporangium.
Metagenesis : Pergiliran keturunan antara keturunan seksual dan aseksual.
Metamorfosis : Pergantian bentuk dan struktur hewan dalam siklus hidupnya dari bentuk larva menjadi bentuk dewasa.
Mikrofil : Tempat masuknya spermatozoid ke dalam bakal biji pada tumbuhan biji.
Mikrosporosit : Sel induk pembentuk spermatozoid.
Miselium : Kumpulan benang – benang hifa.
Mitosis : Pembelahan inti sel.
Monohibrid : Satu sifat beda.
Mortalitas : Angka kematian.
mRNA : Hasil dari pencetakan (transkripsi) DNA.
Natalitas : Angka kelahiran.
Navicula : Salah satu contoh dari kelas Bacillariophyceae (Diatom).
Nektar : Kelenjar madu.
Neurospora sitophila : Jamur oncom.
Nikotin : Racun yang terdapat dalam tembakau.
Nimfa : Anak serangga yang tidak melewati tingkat larva, mirip bentuk dewasanya.
Nitrosomonas : Bakteri yang memecah NH3 menjadi HNO2, air, dan energi.
Nostoc : Sejenis Alga Hijau-Biru yang tubuhnya berbentuk bola.
Nukleotida : Senyawa yang tersusun atas gula, fosfat, dan basa purin atau pirimidin.
Nukleus : Inti sel.
Nukula : Tempat arkegonium pada Chara.
Obelia : Cnidaria air laut, yang hidup secara berkoloni.
Onkosfera : Embrio cacing pita yang baru menetas.
Oogenesis : Proses pembentukan sel telur.
Oogonium : Sel induk telur.
Ookinet : Zigot yang terbentuk.
Ookista : Sel telur belum matang.
Ordo : Tingkatan takson yang menghimpun beberapa famili.
Ornitogami : Penyerbukan yang diperantai oleh burung.
Ostium : Pori – pori pada tubuh Porifera yang berfungsi sebagai jalan masuknya air.
Ovarium : Tempat pembentukan sel telur.
Ovipar : Bertelur.
Ovotestis : Organ pembentuk sel telur manjadi satu dengan organ pembentuk sel sperma.
Ovovivipar : Bertelur dan beranak.
Ovum : Sel telur.
Parental : Induk.
Pedikulum : Tangkai bunga.
Penyerbukan : Peristiwa melekatnya serbuk sari ke kepala putik.
Perigonium : Tenda bunga.
Polusi : Pencemaran.
Polutan : Bahan yang mengakibatkan polusi.
Populasi : Kumpulan individu sejenis di suatu daerah tertentu.
Predator : Hewan pemangsa hewan lain.
Proglotid : Ruas tubuh cacing pita tempat berlangsungnya fertilisasi.
Prokarion : Inti tanpa membran inti.
Protalium : Calon tumbuhan paku.
Protonema : Calon tumbuhan lumut.
Provirus : Calon virus, terdiri dari asam inti.
Rekombinasi : Kombinasi baru.
Replikasi : Proses penggandaan asam nukleat (DNA).
Reproduksi : Perkembangbiakan.
Reseptakulum : Dasar bunga
Ribosom : Organel yang berfungsi mensintesis protein.
Rizoid : Akar semu.
Rizom : Batang yang tinggal di dalam tanah.
Sanitasi : Upaya mengelola kebersihan lingkungan.
Saprofit : Cara hidup dengan menguraikan sampah / sisa – sisa zat organik.
Segregasi : Pembelahan.
Seleksi alam : Seleksi yang dilakukan alam terhadap organisme.
Selulase : Enzim pencerna serat tumbuhan.
Selulosa : Serat tumbuhan.
Sentromer : Bagian dari kromosom yang berfungsi untuk mengatur gerakan kromosom pada saat terjadi pembelahan sel.
Sinergid : Sel telur cadangan.
Sitokinesis : Proses pembelahan sitoplasma.
Sorus : Kumpulan kotak spora (sporongium).
Spermatozoid : Sel sperma pada tumbuhan.
Spesies : Jenis makhluk hidup.
Spora : Inti sel yang berubah fungsi manjadi alat perkembangbiakan.
Talus : Akar, batang dan daun belum dapat dibedakan dengan jelas.
Tar : Komponen dalam asap rokok yang tinggal sebagai sisa sesudah dihilangkannya komponen nikotin dan cairan.
Teratogen : Bahan yang menyebabkan cacat embrio.
Transduksi : Peristiwa penggabungan DNA dari bakteri satu dengan bakteri lain dengan perantara virus.
Transgenik : Indivudu yang mendapat pindahan gen dari donor dan gen itu berekspresi padanya.
Translasi : Proses penerjemahan kode – kode untuk mensintesis protein.
Tropofil : Daun yang khusus berfungsi untuk fotosintesis.
Tubektomi : Pemandulan / sterilisasi pada perempuan.
Turba Fallopi : Saluran telur.
Ulangan : Banyaknya individu yang diberi perlakuan sama.
Urogenital : Gabungan antara saluran urine dal saluran kelamin.
Uterus : Rahim.
Vagina : Lubang kelamin wanita.
Vaksin : Patogen yang telah dilemahkan.
Vaksinasi : Tindakan untuk membuat seseorang menjadi kebal terhadap penyakit tertentu.
Variasi : Perbedaan kecil yang terdapat di antara individu sejenis.
Varietas ; Perbedaan besar dalam satu spesies.
Vas deferens : Saluran sperma.
Vasektomi : Pemandulan / sterilisasi pad laki – laki.
Vegetatif : Perkembangbiakan secara tidak kawin.
Virion : Satu unit lengkap virus yang dapat menginfeksi.
Vivipar : Beranak.
Weber : Garis yang membagi wilayah Indonesia berdasarkan penyebaran flora dan fauna.
Wendell Meredith Stanley : Tokoh yang berhasil mangisolasi dan mengkristalkan virus mosaik tembakau, dan ia menyimpulkan bahwa virus berbeda dengan bakteri.
Xerofit : Tumbuhan darat yang hidup di tempat kering.
Xilem : Jaringan pengankut yang menyangkut zat makanan dari akar ke seluruh tubuh.
Yolk : kuning telur.
Zoidiogami : Pernyebukan yang diperantai oleh hewan.
Zigospora : Hasil peleburan dua spora.
Zigot : Calon individu baru sebagai hasil peleburan sel kelamin jantan dan betina.

Air- Negara kaya vs Negara berkembang


Sekitar 70% permukaan bumi ini tertutup dengan air. Kalau dikonversi kesatuan liter banyaknya menjadi 1,4 x 10E15 liter!!
Sekalipun demikian dari 70% total air, 97% nya berasal dari air laut dan HANYA sebanyak 3% air berupa air tawar yang dapat kita minum!!

Menurut badan kesehatan dunia WHO (The World Health Organization)








diperkirakan terdapat sebanyak 1,1 milyard orang yang tidak mempunyai jaringan ke air bersih, mereka ini masih kesulitan untuk mendapatkan air bersih dalam radius 1 km dari tempat mereka tinggal ( dengan perhitungan 20 liter air untuk setiap orang perhari)!

Air tidak hanya merupakan persoalan bagi negara dunia ketiga ataupun negara berkembang, tapi juga masalah bagi beberapa negara kaya seperti Saudi-Arabia.


Negara kaya vs Negara berkembang

Saudi Arabia








Sekitar pertengahan tahun 80an telah diperkirakan cadangan air di negara ini dengan naiknya kebutuhan akan air bersih, akan habis di tahun 2019.
Pangeran Saudi membiayai penelitian untuk memanfaatkan gunung-gunung es agar dapat dijadikan sumber penyedian air bersih. Penelitian dihentikan karena hasil tidak menjanjikan.
Satu-satunya jalan adalah dengan memanfaatkan penyulingan air laut.

Dimulailah investasi besar-besaran untuk mengembangkan teknologi penyulingan air. Satu pabrik penyulingan air yang berkapasitas 160 juta m^3 air memerlukan biaya sekitar 1,4 milyard US dollar pertahun (tahun 1990).

Tujuannya adalah untuk meningkatkan produksi air hingga 1,85 milyard m^3 sampai akhir tahun 2000. Ini pada akhirnya tidak dapat dipenuhi, walaupun demikian Saudi-Arabia sampai sekarang dengan pabrik penyulingan airnya dapat memperoleh air bersih lebih dibandingkan dengan negara manapun juga.

Penyedian air bersih merupakan perioritas ekonomi dan politik tertinggi di negara ini. Karena itu informasi mengenai tingkat pengembangan teknologi ini diRAHASIAKAN negara!!
Sekarang bagaimanakah pemecahannya untuk negara-negara yang kekayaannya tidak sebanyak negara Saudi??

Teknologi penyulingan air yang mahal tentu saja tidak menjadi pilihan bagi negara berikut.

India






Sebagian besar daerah India mengalami defisit air, karena hujan dimusim panas jarang turun, kadang sampai 9 bulan lamanya.
Untuk itu dimusim hujan (monsoon hujan) mereka mengumpulkan dan menyimpan air hujan dengan membangun danau buatan, kolam dan tangki air. Air hujan tersebut digunakan kemudian untuk memenuhi kebutuhan sepanjang tahun.
Air yang mengalir ke laut di bendung, sehingga air perlahan-lahan akan merembas ke dalam permukaan tanah, yang nantinya di musim kering dapat membasahi persediaan sumur-sumur air.

Dengan cara tradisional ini mereka masih dapat memenuhi kebutuhan akan air dimusim panas.

Pemerintah India akhirnya berusaha untuk menangani masalah ini dengan cara yang lebih moderen, sehingga penyediaan air dapat lebih dipusatkan. Lalu dibangun banyak bendungan agar daerah yang kering dapat juga menikmati air dimusim panas.

Sayangnya teknik ini tidak dapat berfungsi (tidak dijelaskan kenapa).
Dilain hal cara yang biasanya dilakukan, karena rencana pemerintah untuk memodernisasi sudah ditinggalkan orang, sehingga dibanyak tempat mengalami krisis air.

Banyak orang menyesalkan kenapa mereka harus sampai meninggalkan cara tradisional dan percaya penuh kepada teknik.
Organisasi lingkungan seperti ( Center for Science and Environment) yang selama 20 tahun mendokumentasikan cara tradisional ini, berusaha menggalakan kembali cara tersebut


Chile
Gurun Atacama di Chili merupakan salah satu gurun paling kering (bukan berarti panas) didunia, terletak di bagian utara Chili, berbatasan dengan Peu, Bolivia dan Argentina.



Di daerah ini kekurangan air adalah masalah keseharian, meskipun teletak tepat di pesisir laut Pasifik.

Pada pagi hari udara dingin mengalir ke daerah yang panas ini, sehingga terjadi kabut.
Sejak tahun 80 an, kabut ini sangat berguna bagi masyarakat setempat. Didekat desa nelayan di Chungungo, dipegunungan yang tidak jauh dari pesisir pantai, suatu organisasi kemanusiaan dari Kanada telah mengenalkan suatu cara bagaimana untuk memanfaatkan kabut sehingga dapat diperoleh air.

Dengan bermodalkan jaring, kabut dapat ditangkap. Butir air yang timbul setelah terjadi proses kondensasi (perubahan uap air menjadi air) dialirkan ke penalang air lalu ke kolam besar dan untuk selanjutnya dialirkan melalui pipa ke desa.

Dengan sebanyak 72 jaring yang setiap jaring mempunyai luas 48 m2, dapat dikumpulkan sebanyak 12.000 liter air setiap harinya!!
Hampir 30 liter air perhari tersedia untuk setiap orang .
Perawatan alat ini sangat mudah, selain itu bahan juga dapat diperoleh dengan harga yang tidak mahal.


Indonesia
Berdasarkan laporan (tahun 2006) dari badan urusan ekonomi luar negeri Jerman (Bundesagentur fuer Assenwirtschaft).
Cadangan air di Indonesia untuk semua daerah diperkirakan lebih dari cukup, dengan curah hujan yang mencapai 40-200 inches pertahun, yang rata-ratanya lebih dari 100 inches disemua daerah.

Dari sungai diperkirakan terdapat volume sebanyak 14.000 m3 perkepala setiap tahun yang dapat digunakan.

Sayangnya dari sumber yang begitu kaya, kualitas air yang diperoleh makin lama makin banyak yang TERCEMAR
, terutama dikota-kota besar dan daerah industri.

Arus urbanisasi yang begitu besar dan juga jeleknya perencanaan tata kota menyebabkan perolehan air bersih menjadi semakin sulit.

Ini menjadikan problem bagi perolehan air bersih dikota besar.!!

Sumber : http://variasi-dunia.blogspot.com



Cara Atasi Polusi Air di Negara Berkembang

Sebaiknya pemerintah libatkan pelajar dan mahasiswa saat mencari solusi untuk polusi air.

Senin, 22 Juni 2009, 08:10 Muhammad Firman, Muhammad Chandrataruna
Tom Abeles
Tom Abeles (ning.com)
VIVAnews - Untuk menanggulangi polusi air yang melanda negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, Tom Abeles menyarankan agar pemerintah melibatkan pelajar dan mahasiswa. Alasannya, pertimbangan biaya dan manfaat jauh lebih baik dibandingkan penelitian melalui lembaga riset. Itu diucapkan pada jumpa media terbatas di Kedutaan Besar Amerika Serikat akhir minggu lalu.

Tom Abeles adalah seorang ahli Kimia yang menyelesaikan studinya di Physical Chemistry University of Louisville pada tahun 1969. Kini pria asal Minneapolis-Amerika Serikat itu juga menjabat sebagai konsultan teknis dan finansial untuk projek micro-finance air bersih di negara berkembang.

“Misalnya, dalam projek tujuh hari yang dilakukan beberapa waktu lalu, saya dan tim merangkul beberapa universitas dan sekolah. Alasannya, universitas rata-rata memiliki laboratorium penelitian, sementara pelajar kami tugaskan untuk mengumpulkan data di lapangan yang kemudian dibawa ke lab untuk diteliti,” kata Tom.

Dalam penelitan tersebut, para pelajar memulainya dengan mengambil sampel air sungai yang ada di dekat sebuah pabrik keju, pabrik yang diketahui menghasilkan limbah cair cukup besar. Kemudian, untuk membuktikannya, mereka membandingkan arus air sungai sebelum melewati saluran pembuangan limbah pabrik dan sesudah melewatinya.

“Hasilnya, mereka presentasikan ke pemerintah lokal sampai ke pemerintah pusat. Mereka membuktikan bahwa sebuah pabrik keju telah mengotori sungai di sekitarnya,” ucap Tom.

Tom menyebutkan, inisiatifnya untuk melibatkan anak-anak pelajar dan mahasiswa adalah untuk membangun kesadaran mereka sekaligus mendorong mereka untuk peduli lingkungan sekitarnya dengan terjun secara langsung ke lapangan.

“Jadi, yang bisa Anda lakukan adalah mulai dari anak-anak. Mulailah dengan semacam program eco-kids sedini mungkin. Anda bisa mendesain programnya sendiri agar bisa merangsang mereka untuk peduli lingkungan. Misalnya, menyelenggarakan lomba membuat poster dengan tema peduli lingkungan di media tempat Anda bekerja,” ucap Tom.

Secara bertahap, lanjutnya, anak-anak bisa diturutsertakan dalam sebuah penelitian kecil seperti yang dilakukan Tom dan timnya. Misalnya, lembaga pemerintahan bisa mengalokasikan dana untuk sekolah-sekolah ketimbang lembaga penelitian.

“Sangat membuang dana untuk memonitor polusi lewat perusahaan riset. Lagipula, kadangkala kita tidak puas dengan dapat satu data saja. Bila kita alokasikan dana itu kepada guru-guru, lalu diadakan semacam program riset kepada anak-anak pelajar, kita akan mendapat ratusan varian data,” ucapnya.

“Tak hanya itu, secara tidak sadar Anda juga membuka jalan kepada mereka untuk lebih peduli lingkungannya. Saya harap ini bisa berlaku internasional,” ucap Tom.

Sumber : Viva news

Sabtu, 04 Januari 2014

Renungan

 1. Ketika kamu dilahirkan, kamu diazan tanpa Solat,
Ketika kamu meninggal, kamu disolatkan tanpa azan.

2. Ketika kamu dilahirkan kamu tidak mengetahui siapa yang mengeluarkan kamu,
Ketika kamu mati kamu tidak tahu siapa yang akan mengusung kamu.

3. Ketika kamu dilahirkan, kamu dibersih dan dimandikan,
Ketika kamu mati, kamu dimandikan dan dibersihkan serta disolatkan.

4. Ketika kamu dilahirkan, kedua ibu bapa dan keluarga kamu bergembira, Ketika kamu mati, kedua ibu bapa dan keluarga kamu menangis ke atas kamu.

5. Adam dan keturunannya dijadikann daripada tanah,
Maha Suci Allah yang menjadikan kamu telah memasukkan kamu kedalam setelah mati

6. Ketika dalam perut ibu, kamu berada dalam kegelapan dan kesempitan, Ketika kamu mati , kamu juga berada dalam kegelapan dan kesempitan.

7. Ketika kamu dilahirkan, kamu dibaluti kain supaya melindungi tubuhmu, Ketika kamu mati, kamu juga dibaluti dengan kain untuk melindungi tubuhmu.

8. Ketika kamu dilahirkan dan setelah dewasa, kamu diperhati dan melakukan kemahiran, Ketika kamu mati, Kamu tidak akan ditanya melainkan amalan soleh.

Apakah bekalan kamu yang telah kamu sediakan ?

"Demi MASA! Sesungguhnya manusia itu dalam kerugian, kecuali
(1) orang-orang yang beriman, (2) dan yang beramal soleh
(3) dan yang berpesan2 pada kebenaran (4) dan yang berpesan2 pada kesabaran". ~Surah Al-'Asr.

Rasulullah shallallahu álaihi wasallam bersabda : “Barang siapa Menunjukkan kepada Kebaikan. Maka ia memperoleh Pahala yang sama seperti yang melakukan atau mengamalkan Kebaikan itu.” (HR. Muslim, Abu Dawud dan At-Tirmidzi).
sumber : islamic motivation

hati-hati :)

Jangan mudah jatuh cinta pada siapa saja,nanti hati kan merana..

Jangan mudah menerima siapa yang bilang suka,nanti kan kecewa..

Terkadang mereka hanya menguji kekuatan iman kita..

Bukan mustahil jika hati kita telah luruh dalam bujuk rayunya,kita ditinggalkan begitu saja..

Berhati-hatilah dengan cinta..

Karena ia ibarat pedang bermata dua..

Di satu sisi kita amat membutuhkannya dan mampu membuat kita bahagia..

Di sisi lain jika kita salah menyikapinya,menimbulkan duka yang lama..

Kenali sebelum jatuh hati,istikharah sebelum memutuskan agar penyesalan tidak menghantui sepanjang kehidupan..


sumber : islamic motivation

5 Fase yang Kita Lalui Setelah Putus


Setelah putus dari pacar, kita memang enggak bisa langsung melupakan si dia. Ada masa-masa kita memikirkan gimana kalau hubungan dilanjutkan dan merasa menyesal. Ada juga waktu di mana kita asyik-asyiknya sama teman dan keluarga. Setiap fase itu bakal kita lalui sampai kita merasa normal lagi dan siap mencari pengganti si dia, girls. Enggak usah takut berlarut-larut, semuanya pasti berlalu, kok.

Penyesalan
Setelah putus dari si dia, terkadang kita memikirkan momen-momen bahagia sama si dia. Merayakan anniversary bareng, kencan pertama, sampai kata-kata manis yang dia bilang ke kita. Well, hal ini wajar dialami sama kita. Entah berapa lama, fase ini nantinya bakal kita lalui nantinya.

Rebound-ship
Selama ini kita selalu punya teman mengobrol dan curhat tentang semua hal yang kita rasakan, si dia. Berhubung sudah putus, kita bakal mencari sosok kayak si dia di orang lain. Orang itu bisa jadi teman kita sendiri atau bahkan adik atau kakak kita sendiri. Setelah putus kita memang butuh orang-orang yang bisa kita jadikan 'penyembuh'. Enggak usah malu buat mengontak lagi teman lama atau sepupu yang selama ini jauh dari kita, gara-gara kita terlalu sibuk sama si dia.

Fake it until you make it
Diri kita bakal tenggelam dalam penyangkalan selama beberapa waktu. Kadang kita merasa masih sayang sama si dia, tapi di sisi lain kita merasa si dia memang enggak cocok buat kita. Hey, kita putus karena sebuah alasan, kan? Kalau itu keputusan akhirnya, kita mesti mencoba menerimanya sampai kita merelakan si dia.

Teringat masa lalu
Meskipun sudah mulai melupakan si dia, ada saja hal yang bikin kita teringat sama masa pacaran sama si mantan. Wajar kalau kenangan-kenangan manis atau pun buruk muncul di benak kita secara tiba-tiba. Anggap lah kenangan yang muncul itu bagian dari masa lalu. Toh, kita masih punya hari-hari di masa depan yang bisa kita isi sama kenangan yang enggak kalah manis. He-he-he.

Single and totally happy!
Yay! Semua fase itu sudah kita lalui! Sekarang kita sepenuhnya siap buat menjalani kehidupan kita dengan normal. Kita single dan merasa baik-baik saja dengan status ini. Apa pun yang kita mau lakukan, mau mencari gebetan baru, tetap single atau pun pilihan-pilihan lainnya, kita enggak takut lagi.

(lana, foto: weheartit.com)
sumber : www.kawankumagz.com

Tips Anti Ngantuk Waktu Belajar


Waktu kita lagi konsentrasi belajar buat ulangan atau mengerjakan PR, biasanya sering banget diserang rasa ngantuk yang luaaaar biasa. Malah kita yang tadinya enggak mengantuk sama sekali bisa jadi menguap enggak berhenti-berhenti pas belajar, hi-hi-hi. Jadi, harus gimana supaya enggak ngantuk pas belajar, nih?

Posisi duduk
Girls, kalau kita benar-benar ngantuk coba kita relaksasi sebentar. Dalam relaksasi itu kita harus mengatur posisi duduk yang benar. Atur posisi duduk kita dengan posisi sembilan puluh derajat dan letakkan telapak tangan di atas paha. Tarik napas dalam-dalam dan hembuskan pelan-pelan. Ulangi sampai tiga kali.

Atur pernapasan
Masih dalam posisi duduk tadi, tutup lubang hidung sebelah kanan pakai telunjuk. Ambil napas dalam-dalam lewat lubang hidung sebelah kiri. Setelah menghirup udara dalam-dalam, tutup lubang hidung sebelah kiri kita pakai telunjuk dan hembuskan pelan-pelan lewat lubang hidung sebelah kanan. Ulangi sampai tiga kali.

Energi panas
Kita bisa coba menggosok kedua telapak tangan kita supaya menghasilkan panas, girls. Setelah tangan kuta terasa hangat, usapkan tangan beberapa kali ke wajah kita.

(arin, foto: dailymail.co.uk)
sumber : www.kawankumagz,com